• Pemerkosaan Kepada Wulan Cewek Bandung

    Pada pertengahan bulan Maret tahun 2005, desaku kedatangan sekelompok mahasiswa yang akan menjalankan KKN. Mungkin sebab ini merupakan

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Perawan Desa Seberang Yang Misterius

Perawan Desa Seberang Yang Misterius

Cerita Seks - Nama ku Anto (nama samaran) saya seorang pelayan restoran di Kota M. Biasanya 2minggu sekali aku pulang ke rumah karena kami di sediakan mess oleh bos kami. Pada senin malam kemarin, tepatnya pada jam 12 malam aku dalam perjalanan pulang. Iya....sudah sangat larut sich...tapi karena aku pulang dari tempat kerja juga sudah jam 11.30 malam.

Dengan mengendarai sepeda motor kesayangan ku, aku pulang sendirian menuju rumah. Rumah ku masih termasuk pedesaan, dan sedikit melewati jalan yang gelap. Sebelum sampai di pedesaan tempat aku tinggal, aku harus melewati 1 desa lagi nama desanya desa Mawar.

Saat melewati depan gerbang desa itu, aku melihat wanita belia menggunakan baju kebaya berwarna putih. Wajahnya sangat cantik dan badannya juga padat berisi. Seketika aku terheran-heran, di tengah malam ada wanita secantik ini dipinggir jalan. Dan dia tersipu malu saat aku melihatnya.

Dalam hatiku, mana mungkin ada setan secantik dan sebohai ini. Dengan modal berani aku berhenti dan bertanya kepadanya.

"Mbak, malam gini kenapa masih di luar gini sendirian?",tanya ku.
"Ehmm, sedang menunggu jemputan bang...tapi ntah koq belum di jemput...",jawabnya dengan nada pelan.

"Ohh, rumahnya dimana? Boleh aku antar saja?" akupun menawarkan diri.
"Boleh jika tidak keberatan bang",jawabnya lagi.

Ternyata dia warga desa mawar, akan tetapi rumahnya terletak di ujung desa. Dan untuk pejalan kaki mungkin akan memakan waktu setengah jam untuk sampai.

Di perjalanan kami banyak ngobrol, dan aku juga sempat menanyakan namanya. Namanya Intan, dia seorang gadis perawan yang yatim piatu. Aku sempat kagum padanya, biarpun dia seorang perempuan tetapi dia rajin mencari uang untuk biaya hidupnya sendiri.

Sampainya di depan rumahnya, aku di ajak masuk untuk minum secangkir teh. Sambil minum teh, kamipun melanjutkan obrolan basa basi kami. Tidak terasa jam sudah menunjukkan jam 2 pagi. Akupun segera pamit, tetapi dia melarangku untuk pulang karena bahaya.

Diapun menawarkan untuk beristiharat di rumahnya, setidaknya sampai matahari terbit. Akupun mengiyakan tawarannya, padahal dalam hati pengen sich lebih lama melihatnya.

"Abang, tidur di ruang tamu saja ya intan!!!", kata ku.
"Gak apa" bang, di kamar saja. Kamar aku kan luas,abang bisa tidur di kasur bawah." jelasnya.
"Tapi aku bersih-bersih dulu ya bang",tambahnya lagi.
Waduh,,,ajimumpung nich pikir ku...

Waktu itu dia bertukar baju dengan baju tidur putih sedikit tipis dan terlihat belahan dadanya yang montok. Aku sempat terkagum-kagum dengan body mulusnya. Tapi lamunan ku ambyar saat dia memanggilku.

"Bang, kenapa koq melamun?", tanyanya.
"Ehh, gak apa-apa intan....",jawabku terkejut.

Setelah itu akupun tidur di kasur bawah dan dia tidur di kasur atas. Banyak kotorpun mulai menghampiri fikiran ku. Di tambah nafsuku yang bertambah setelah melihat badannya yang terbungkus baju tidur tipisnya.

Akupun beranikan diri untuk naik ke tempat tidurnya. Ternyata dia sudah tertidur pulas saat ini. Dengan posisi kaki yang sedikit terbuka, dan bajunya yang sedikit terangkat. Akupun mulai mengelus pahanya yang putih.

Tetapi seketika dia terkejut dari tidurnya dan sedikit berteriak. Akupun dengan reflek menutup mulutnya, dan menyuruhnya untuk diam. Setelah dia sedikit tenang dan tidak bersuara, akupun melepaskan tanganku dari mulutnya. Judi Bola Online

Terlihat dia sedikit takut, tapi tidak aku hiraukan lagi karena nafsu ku lebih besar saat ini. Well… wtf lah, aku gak peduli lagi, akhirnya aku cium Intan dengan buas. Aku mencium Intan dengan menghisap bibir bawahnya, Intan memberontak dan sedikit mendorongku.
Aku berhenti sejenak dan mencari cara supaya dia tidak berontak lagi. Aku buka baju tidurnya dengan paksa, dan aku sobek untuk aku ikatkan tangannya ke belakang. Kakinya aku juga ikat di tiang tempat tidurnya, kiri dan kanan. Itu membuat posisinya jadi pas untuk aku bereaksi.

Ku mulai lagi cium bibir kecilnya, kadang-kadang aku masukkan lidahku ke mulutnya. Selama ciuman, aku mengelus rambut Intan, kemudian elusanku turun ke punggungnya dan turun lagi ke pinggangnya. Kemudian aku memberanikan diri untuk meremas pantatnya. Intan melenguh kecil “Uhh….” sambil menekan selangkangannya kearah bawah.

Setelah beberapa kali mengelus bagian belakang sampai meremas pantatnya, aku meremas dadanya. Hmmm… payudara Intan mantap sekali. Besar sekali dibandingkan dengan tubuhnya. “Hmm… Hgmmm.. Hgmmm” lenguh Intan karena payudaranya diremas-remas olehku, dengan tidak melepaskan ciumannya.

Birahiku memuncak saat meremas-remas sepasang daging kenyal Intan. Kemudian aku mengelus punggung Intan kembali. Saat aku mengelus-elus punggungnya, aku elus juga bagian samping tubuhnya sehingga panggkal payudara ikut terelus.

Sepertinya Intan mulai menikmati elusanku. Gila, asik banget payudaranya. Payudaranya mancung kedepan dengan pentil yang kecil dan merah muda. Aku sangat menikmati meremas-remas payudara Intan. Terkadang tubuhnya bergetar sambil mengeluarkan lenguhan-lenguhan kecil “Uggrhh….ugrh….”

Aku mencoba untuk memegang vaginanya. Saat tersentuh, tubuh Intan seperti tersetrum, sambil melenguh “Uhh….”. Hmmm… ternyata Intan mulai terangsang. Vaginanya sudah sangat basah. Sekarang setiap aku menggosok bibir luar vaginanya, Intan memekik kencang “Ohgh….Ohgh…. Ohgh…..”. Kamu ngapain bang?” ucap Intan ketakutan. Tidak ku hiraukan lagi pertanyaannya. Segera aku buka celana dalamnya dan aku sumbatkan ke mulutnya.

Dia pun makin menjadi histerisnya saat dia tau sudah tidak ada harapan untuk di lepaskan. Dengan jari tengahku aku mencari klentitnya, kemudian aku usap perlahan. “Mhhhh…” teriak Intan samar" saat klentitnya aku usap.

Sempat aku buka kembali sumbatan pada mulutnya untuk mengisap kemaluanku. Setelah aku puas dengan mulutnya, aku sumbat kembali dan beralih ke vaginanya.

Aku posisikan tubuhku dan menuntun penisku ke vaginanya. Aku mulai mendorong penisku kedalam vagina Intan. Intan hanya memandangku sambil menangis. Saat penisku sudah masuk 1/2 Intan memekik dan matanya seperti menahan sakit yang amat sangat.

Tapi saat itu aku terlalu bernafsu dan tidak aku hiraukan rasa sakit yang dia rasakan. Tanpa ampun aku genjot dia, dan terlihat ada darah segar yang keluar. Setelah selang beberapa saat aku tekan kuat kuat dan aku dorong lagi sampai full.

Dia pun makin memekik sejadi-jadinya. Matanya terlihat sedikit merah dan terlihat syok. Tapi itu membuatku semakin bernafsu untuk memperkosanya. Ku cabut penisku sebentar dari vaginanya juga aku melihat darah mengalir. Hmmm…

Aku bersihkan dengan kain bekas darah perawannya dan aku masukkan kembali penisku. Aku percepat goyanganku, sekarang Intan mulai melenguh, “mhh…hh…hhh…” seirama dengan keluar masuknya penisku di vaginanya.

Dan aku buka cd yang ada dimulutnya. Karena aku pikir sudah aman dan dia juga sudah mulai keenakan. “Gila Tan, memek kamu enak banget, sempit banget”. kataku. Kadang aku berhenti sesaat kemudian aku tusuk dengan keras. Kadang aku tusuk kearah samping.

Tiba-tiba tubuh Intan sedikit menegang, sepertinya dia ingin orgasme. Aku percepat goyanganku, soalnya aku mau orgasme sama-sama. Akupun merasa aku sedikit lagi akan orgasme. Tiba-tiba tubuh Intan menegang dan terguncang hebat sambil berteriak “AKHHHH….”

Aku pun sudah tidak kuat lagi, tapi aku gak bisa melepaskan tubuhku dari Intan. Akhirnya aku nekat, aku tekan penisku dalam-dalam dan aku tembakkan spermaku ke rahim Intan 5 atau 6 kali. Aku puas sekali menggagahi Intan, dari merawanin sampai orgasme didalam memeknya.

Setelah beberapa lama akhirnya penisku mengecil dan Intan terlihat lemas. Aku dan Intan sempat istirahat sebentar dan sampai akhirnya aku perkosa kembali dia sebelum aku pulang.
Sambil meminta ampun supaya dikasihani dan di lepaskan, tetapi itu membuatku semakin tertantang. Kali ini aku setubuhi dia lebih ekstrim lagi. Aku masukkan penisku yang sudah keras ke dalam lobang anusnya. Dia sempat berontak dan aku terpaksa mengikatnya kembali.

Tanpa penutup mulut, aku sengaja ingin mendengar teriakkan kesakitannya saat aku mencabulinya. Aku cabuli dia tanpa ampun dan aku remas payudaranya dengan kuat. Semakin kencang aku genjot dia, semakin terasa ku ingin orgasme.

Aku cabut dan aku arahkan ke vaginanya, dan aku makin ganas memperkosanya. Terlihat dia seperti tidak bisa bernafas. Dan ku persingkat goyanganku, dan ku tekan kuat kuat ke dalam vaginanya. Akupun keluar dengan 4 sampai 5 kali semprotan. Aku tinggalkan dia dalam keadaan tidak sadarkan diri. Judi Online

Setelah beberapa hari kejadian itu aku merasa bersalah dan mencoba untuk kerumahnya untuk bertanggung jawab. Akan tetapi sesampai disana suasana tempatnya terlihat sangat berbeda. Yang terlihat hanyalah tanah kosong dan sedikit bagunan roboh bekas rumah warga.

Aku mencoba bertanya kepada warga sekitar dan mereka pun terheran-heran dengan pertanyaanku. Mereka mengatakan memang benar dulu ada warga yang bernama Intan. Tetapi sudah meninggal 5tahun yang lalu, akibat menjadi korban perampokan dan pemerkosaan.

Aku sempat syok dan pergi tanpa sepatah kata. Aku bertanya dalam hati, jika benar itu setan lalu mengapa terasa nyata saat aku memperkosanya. Dan sampai saat ini kejadian itu aku hanya bisa ceritakan di sini tanpa ada orang sekitar yang tahu.
Share:

Enaknya Setubuhi Rekan Satu Kantor

Cerita SeksAku adalah seorang pegawai sebuah perusahaan di Aceh. Aku sudah menikah sejak tahun 2014, dengan seorang wanita bernama Mery. Adik iparku (adik kandung istriku) menikah dengan seorang wanita bernama April yang menjadi teman selingkuh ku untuk beberapa waktu.

Sedikit curhat, pernikahanku kali ini di ujung tanduk. Yah kalau diliat dari biografi singkat yang kuceritakan di atas, bisa diambil kesimpulan apa dan siapa penyebabnya. Yak, selingkuh dan aku pelakunya. Untungnya, teman selingkuhku yang ketahuan kali ini bukan istri adik iparku, melainkan “teman” dari aplikasi media sosial “KitaNgobrol”. Ruginya, ya banyak banget. Salah satunya adik iparku sontak memusuhiku, sekaligus istrinya terpaksa ikut perintah suaminya. April (Dalam suatu kesempatan, April bertemu dan langsung memohon agar hubungan kami jangan disebarluaskan. Aku pegang tangannya dan kupastikan bahwa aku bukan orang seperti itu. Sampai sekarang kami belum berkomunikasi lagi)

Pertengkaran dengan istriku tidak bisa dielakkan. Aku hanya mampu menyembunyikan bahwa aku baru melakukannya sekali , dan memastikan itu hanya coba2 dan tidak akan pernah terulang lagi. Tapi yang namanya emosi kadang tidak bisa dikendalikan, istri mengamuk sejadinya dan membawa masalah ke ranah keluarga besar. Berabe.
Placeholder

Akupun terpaksa pindah ke tempat kos karena istri muak liat wajahku. Dalam keadaaan terlunta2 mental dan tertekan seperti ini, aku pun berusaha mencari pelarian dengan menginap di kantor dan merepotkan pegawai lainnya dengan sesekali nginap di rumah mereka.

Adalah rekan kerjaku sejak tahun 2016 kemarin, bernama Rama, seorang wanita kelahiran medan berdarah batak. Rama ini seorang alpha-woman-type, artinya keras kepala dan cenderung egois. Awal mula kehadirannya saja sudah langsung nyuruh2 orang lain jelasin peraturan/SOP ke dia, padahal jelas orang lain itu (aku) jauh lebih lama bekerja disini.

Soal perawakan, Rama tidak didukung wajah yang menarik. 3-size-measurement? Minus malah di bagian depan. Parahnya, Rama lebih senang untuk tidak memakai make-up bahkan dalam situasi formal sekalipun. Makanya di usia nya yang menginjak 30 tahun ini, aku paham kenapa pacarnya mutusin dia. Padahal kalau memakai make up, Rama dapat kelihatan lebih menarik.

Kami sudah setim hampir 2 tahun lamanya. Baik profesional ataupun urusan personal sudah sering kami bahas. Makanya ketika dia tahu aku bertengkar dengan Mery, dia langsung bertanya “Kau apain dia?” dengan gaya khas anak bataknya. Kalau sudah pake gaya begini, mendingan dijawab dengan serius atau langsung cabut, sebelum diajak debat yang ujungnya ngabisin energi.

Akupun menerangkan secara garis besar apa masalahnya. Kata2 bodat pun keluar dari mulutnya ditujukan padaku. Aku hanya bisa tersenyum meringis, membayangkan bahwa rekan kerja ku pun bakal memusuhiku (aku mengerti kenapa, kan dia diputusin pacarnya . Jadi dimata dia, aku sama brengseknya dengan mantan co nya). Hari aku menceritakan kasusku, adalah hari dimana Rama sama sekali tidak memperdulikanku. Untungnya kerjaan kami sedang tidak banyak dan mampu kuhandle sendiri. Tapi aku bertekad baikan sama dia, karena urusan kantor memang tidak boleh bercampur dengan urusan pribadi. Sangat mempengaruhi output dan kinerja

Esoknya kubeli sebatang chunky bar dan sebungkus chitato besar. Berhubung meja kami sebelahan, gampang saja kutawarin dia makanan tersebut. Dengan pelototan dan jawaban ketus, dijawabnya tidak. Aku langsung ketawa2. Kuhimbau pada nya untuk tidak melarutkan masalahku ke profesionalisasi kami. Dia menatapku dan menjulurkan tangannya ke bungkus chitato. Yah, setidaknya rekan kerjaku tidak memusuhiku.

Untuk meredakan bencinya, kubiarkan dia sepanjang pagi itu merepet dan memaki ku atas tindakan ku kepada Mery. Tidak sekalipun kusanggah, tidak sekalipun kutepis. Suaranya sampai bergetar, air mata mulai memupuk di matanya. Aku hanya bisa bilang maaf berulang kali. Siangnya, suasana sudah mulai berubah karena dia mulai bertanya di mana aku tinggal.
“sesekali di kantor” jawabku. “hah, tidur dimana kau?” tanya nya. “noh korsi2 itu kalo dijejer bisa buat tempat tidur. Yang penting punggungku nyandar aja”. Dia geleng2 kepala dan bilang aku gila. Padahal dia ga tau kalo tinggal di kantor dengan air bersih, listrik gratis, serta wifi dengan kuota gede itu menyenangkan <<< korupsi. Kami pun kembali fokus ke kerjaan masing2.

Selepas istirahat, darah batak yang mengalir di tubuhnya kembali menghangat. Tapi tidak memanas, hanya interogasi kecil yang ingin dituntaskannya.

Rama  : Kok bisa lah kau gituin dia Kev?
Aku : bah, masih belum puas?
Rama : bukan loh, ga abis pikir aku soalnya. Kalian (red:laki2) kek ga ada puas2nya. Ngebuang bunga demi sampah di jalan
Aku : Ini mau digimanain lagi coba? Aku kan dah minta maaf juga. Penyesalan kan selalu datang telat, kalo di awal kan namanya pendaftaran.

Berkat perkataan cuek ku, aku berhasil membuatnya tertawa. Mungkin, mungkin karena aku belum “menyentuh” wanita selama 3 minggu terakhir, tawa dan ekspresi Rama membuat nafsuku tidak stabil. Wanita rekan kerjaku selama ini yang kuliat biasa saja, bahkan cenderung tidak menarik perhatianku, membuat insting lelaki ku aktif. Tanpa sadar, aku memegang kedua tangannya yang bersila di paha nya. Kugenggam dan kutatap matanya sambil tersenyum.

Rama kaget dan langsung menarik tangannya. Aku kembali mengeluarkan perkataan cuek “Lumayan megang tangan cewek” sebelum dia berkata apa2. Rama langsung merespon “segitu pengennya ya?”, yang langsung kujawab “udah hampir sebulan loh. Bosen pake tangan sendiri”. Rama langsung melotot tajam “Jadi kau kira aku tempat pelampiasan?” dengan nada meninggi. Akupun langsung berkilah “enggak loh Rama. Bukan pelampiasan, kau tempat aku mencurahkan rinduku” disertai senyum seringaiku, berharap ini tidak jadi pembantaian umum.

Rama langsung menjawab “sama aja kampret” dan kembali menghadapi kerjaannya. Dalam artian lain, sebenarnya aku sudah di zona selamat karena berhasil mengalihkan pembicaraan kasus ku ke mesumku. Namun, sekarang otakku dipenuhi pikiran mesumku. Aku ingin bersetubuh. Tepatnya, aku ingin memasukkan alat kelaminku ke lubang kenikmatan Rama. Kupandangi tubuhnya terutama di bagian payudara. Sadar aku memperhatikan dirinya, Rama balas menatap tajam dan sedikit membentak “apa?”

Pikiranku langsung cepat bereaksi. Rama adalah seorang alpha-type, dia ga akan segampang itu peduli, meskipun kepada rekan kerjanya sendiri. Pikiranku berlanjut, Rama sudah lama tidak pacaran. Ini berarti taruhan 50-50. Aku harus mencoba, batinku berkata.Judi Bola Online

“Enggak. Aku cuma mau pijet2 badanmu aja” sergahku sambil mengarahkan kursi ku ke belakang nya dan sekaligus memegang bahu nya. Rama sedikit berteriak “apaan seh?” sambil menepis tanganku dari bahu nya. Langsung sigap kutangkap tangannya. Rama langsung melotot tajam sambil berkata “Kev, aku marah. Lepasin”.

Taruhanku sepertinya salah. Tapi otakku masih dipenuhi pikiran mesum. Dengan sedikit tercekat, aku mengeluarkan kata2 “Ram, tolong aku Ram” sembari tidak menghiraukan perintahnya untuk melepaskan tangannya. Rama menjawab tegas “ENGGAK. LEPASIN”. “Ram, bantuin napa. Ga usah sampe “kesana” deh. Bantuin aku “keluar” aja. Janji (janji? lol)” kataku dengan penuh harap sambil tetap memegang tangannya.

Rama terdiam sejenak. Disaat seperti ini, aku tidak membiarkannya berpikir. Aku langsung menyambung perkataanku “Iya ga sampe ngapa2in. Nanti aku bantuin juga kau deh” sambil menurunkan tangan kami berdua ke arah paha nya. Aku memanjangkan jari kelingkingku ke arah paha nya, sedikit membelai, berharap semoga rangsangan ini sampai. Rama tidak berkata apa2. Rama diam, seperti terpasrah. Aku celingak- celinguk liat keadaan, dan langsung menghambur ke depan memeluk Rama seraya berkata “Makasih ya Ram”. Aroma rambutnya menelusuk hidung, bercampur dengan nafsu yang ingin segera kutuntaskan. Rama berbisik “jangan disini. dimana?”. Akupun berdiri, memberinya kode untuk mengikutiku ke ruang kesehatan.
Ruang kesehatan kantor kami terletak di ujung lantai 2. Ruang ini sederhana, hanya ada tempat tidur rawat, meja dan kursi kerja dokter, kursi tunggu dan AC. Ruangan ini serba praktis, sering dipakai untuk tempat istirahat ataupun tempat kongkow. Dan seperti biasa, kunci ruangan ini selalu tertinggal di dalam. Mungkin memang ada pegawai atau pejabat lain yang memakai nya seperti yang akan kulakukan. Tapi itu bukan urusanku.

Rama pun masuk. Aku langsung mengunci pintu dan mendekap dia dari belakang. Tangan kananku langsung menggerayangi payudaranya, sedang tangan kiriku membelai area wanita nya dari luar celana hitamnya. Kali ini Rama tidak bisa terdiam. Suara lirihan kecil mulai terdengar di telinga kiriku. Rama langsung membalikkan badan dan menyambar mulutku dengan mulutnya. Bibir kami beradu, aku berusaha memasukkan lidahku ke mulutnya. Sedikit kuremas payudaranya barulah lidahku bertemu dengan lidahnya. Tangan kiriku bergerilya masuk kedalam celananya. Gila ya put, pikirku dalam hati. Kuyakin kau juga menginginkan hal ini. Kau juga merindukan diginiin. Buktinya dengan basahnya celana dalammu.

Jari tengahku menerobos masuk ke liang vaginanya. Ciuman Rama mulai tak teratur dan terlepas. Desahan tertahan keluar dari mulutnya, yang memancing ku untuk meneruskan foreplay ini lebih lanjut. Tangan kananku bergerak melolosi kancing kemejanya, hingga Bh hitamnya terpampang dan tanganku bebas merabanya. Lidahku sekarang bergerak di leher kiri Rama, tangan kananku memilin dan meremas apa yang dapat di raihnya dibalik Bh hitam tersebut. Tangan kiriku tetap dinamis mengorek isi dalam lubang itu. Pikiranku dipenuhi dengan nafsu. Aku yakin Rama sudah lupa dengan janji ku (janji yang mana? hahaha)

userbolaKudorong pelan Rama ke arah meja kerja dokter. Rama mengerti dan duduk diatas meja tersebut. Kutanggalkan celana Rama, kulepaskan celana dalamnya sehingga liang kenikmatan yang sudah basah itu terpampang di hadapanku. Rama terkangkang pasrah di hadapanku, hanya kemeja yang terbuka separuh dan Bh hitamnya yang melekat di badannya saat ini. Kumajukan kepalaku untuk melekatkan mulutku ke vagina Rama. Sepertinya Rama juga mengharapkan ini, terbukti dengan dijambaknya rambutku ketika cairan vaginanya mulai kuisapi. Desisan desisan nafsu ini semakin membangkitkan gairahku.

Aku menurunkan celanaku. Kuhisap kembali lidah Rama sambil melepaskan Bh hitamnya. Kupilin putingnya dan aku berbisik di telinganya “Enak sayang?”. Rama menggigit pundakku sebagai jawaban. Kuciumi lehernya, kupermainkan puting payudaranya, kutekan2 klitorisnya. Sepertinya Rama akan membantu ku keluar kali ini. Tangannya menggenggam kontolku, naek turun, dan mulai mengarahkannya ke vaginanya….tanpa kuminta. Aku harus membantu Rama juga. Kudorong perlahan batangku, sekujur badanku dipenuhi kenikmatan duniawi itu. Kudorong terus sampai melekat kelamin kami. Kutatap mata Rama, kami kembali berciuman, dan Rama kembali menggigit pundakku.

Kami saling menyangga dan mengkait ketika aku mulai menggerakkan batangku maju-mundur. Setiap hentakan yang kulakukan dibalas dengan baik oleh goyangan Rama. Aku sama sekali tidak peduli dengan apa yang terjadi apabila kami ketahuan. Rama pun sepertinya sama. Bunyi meja berderit, desahanku, desahan Rama aku rasa dapat menjelaskan keadaan kami pada orang yang mungkin sedang tepat ada di luar ruangan. Aku tidak peduli. Rama sekarang terlentang di atas meja, kaki kiri nya kuangkat ke pundakku yang barusan digigitnya. Kupacu kembali tempo tadi. Rama semakin belingsatan. Tangan kiriku menekan klitorisnya. Gerakan Rama semakin tidak karuan. Aku tetap memaju-mundurkan batangku di dalam lubang yang semakin basah tersebut.

Kenikmatan ini ekstasi bagi kami. Rama sepertinya kelelahan setelah batangku dipijat vaginanya beberapa kali. Kedua kakinya kuangkat, kucium betis nya seraya kembali menghentakkan batangku. Aku hampir keluar. Kupercepat irama gerakan pinggulku sebisa yang aku mampu. Makin cepat dan tak terkendali, Rama sudah seperti kehabisan napas, deritan meja makin keras, aku mulai teriak, teriak kenikmatan yang kulepaskan seketika cairanku mengisi dalam lubang vagina itu. Aku goyangkan terus, meresapi sisa2 kenikmatan yang masih ada.Judi Online

Rama bangkit duduk dan merangkul leher ku, mencium ku, dan berkata “Enak sayang”. Aku pun tersenyum dan menjawab “Makasi ya sayang. Benar2 nikmat abang rasa” (padahal kami seumuran. Aku memakai kata abang ke dia biar mesra soalnya. hahaha). Aku langsung mengambil tisu dan mengelap baik kelaminku dan kelamin Rama. Rama sedikit merasa geli ketika kusentuhkan tisu itu ke vaginanya. “Padahal tadi niatnya cuma pake tangan. Aku malah mau pake mulut. Ujung2 nya ngentot juga kita ya” Ujarnya sambil tersenyum cemberut. Aku tertawa dan berkata “Lain kali di tempat tidur yok Ram. Mau?” . Rama hanya tersenyum mengangguk. Kami berdua bergegas memakai pakaian kami dan meninggalkan ruangan tempat pengalaman pertama kami, dengan disertai rasa was was dan teliti agar tidak ada bukti yang tertinggal.
Share:

Pemerkosaan Kepada Wulan Cewek Bandung

Pada pertengahan bulan Maret tahun 2005, desaku kedatangan sekelompok mahasiswa yang akan menjalankan KKN. Mungkin sebab ini merupakan baru pertama kalinya desaku jadi daerah tujuan KKN sehingga penduduk desaku betul-betul berbahagia mendengar akan ada mahasiswa yang akan turut menolong meringankan muatan dalam membangun desa kami lebih-lebih kepala dusunnya.

Kebetulan rumah tinggal yang di pinjamkan oleh kepala dusun untuk sekelompok mahasiswa itu bersebelahan dengan rumah aku, sehingga secara otomatis aku jadi bisa berkenalan dengan mereka. Mereka beranggotakan delapan orang, lima di antaranya cowok, tiga yang lainnya cewek. Kebanyakan mereka bukan orang Yogya orisinil. Mereka ada yang berasal dari Bandung, Sumatra, dan Sulawesi, hanya satu orang yang berasal dari Yogya.

Mereka ditugaskan oleh kepala dusun desa aku untuk membangun sebuah kamar mandi awam untuk sarana desa yang selama ini belum terbangun. Tiap hari, dikala mereka sibuk dengan profesi mereka, saya senantiasa melihat salah satu member cewek dari ketiga mahasiswi hal yang demikian. Dia bernama Wulan, usianya sekitar 22 tahun, lebih tua 3 tahun denganku dikala itu. Tingginya sekitar 167 cm, asalnya dari Bandung. Para pembaca tahu sendiri kan seandainya orang Bandung lazimnya berkulit putih mulus.

Saya senantiasa melihat Wulan sebab tubuhnya yang menawan dan bahenol itu, dia mengaplikasikan BH yang berukuran mungkin sekitar 34 atau lebih, sebab memang payudaranya betul-betul kelihatan, apalagi dikala kerja dia cuma mengenakan kaus ketat dan mengaplikasikan celana gunung cuma pada komponen atasnya saja, mungkin sebab panas sehingga komponen bawahnya tak diterapkannya dikala berprofesi, padahal dikala berdiri cuma hingga lutut, namun dikala berjongkok atau duduk bersila, pahanya yang putih mulus itu betul-betul nampak terang dan dikala berkeringat, BH-nya nampak terang sebab tercetak terkena peluh. Saya terang betul-betul termakan dan bernafsu, apalagi di desaku jarang memandang cewek putih secantik ia.

Suatu dikala, dikala mereka sedang berprofesi keras, entah kenapa Wulan meminta diantarkan sahabatnya ke daerah tinggalnya yang berjarak sekitar 200 m dari daerah kerjanya, saya segera menirunya sebab cuma gadis itulah yang saya sukai tubuh seksinya.

Sesampai di rumah mereka, Tere sahabat Wulan yang mengantarkannya, dipinta Wulan untuk seketika kembali ke sahabat-sahabatnya untuk menolong profesi yang sedang mereka kerjakan supaya kencang selesai. Mungkin sebab kelelahan, dia segera pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan diri. Sebab rumah yang ditempatinya bukan termasuk rumah orang kaya karenanya kamar mandinya malah juga simpel sekali, pintunya saja cuma terbuat dari seng yang tak dapat tertutup rapat, komponen bawahnya terbuka sekitar 5 cm, dan komponen kanan atau kiri pintu juga gampang diintip. Saya telah hafal dengan wujud kamar mandi ini sebab saya kerap mengintip membisu-membisu dua buah hati Pak Ramli yang masih SMP dan SMU dikala mereka mandi. Sedangkan mereka berwajah manis namun masih keok putih dan seksi dibandingi si Wulan.

Saya masuk via halaman belakang sebab kamar mandinya juga berlokasi di halaman belakang. Mungkin sebab telah merasa aman sesudah pintu depan ditutup dan dikunci rapat, dia mandi dengan santai sambil bernyanyi-nyanyi nyanyian pop Britney Spears kesukaannya. Dikala saya mulai mengintip, dia sedang berjongkok untuk kencing sehingga saya mulai cemas seandainya-seandainya dia melihatku karena dia berjongkok menghadap pintu depan kamar mandi walaupun saya mengintipnya dari bawah pintu. Tapi untungnya dia cuma memandang ke bawah lantai.

Dikala dia kencing itulah saya merasa terstimulus. Vaginanya nampak terang sebab terbuka lebar dengan bulu-bulunya yang keriting tapi tersusun rapi, dan yang paling kusukai dari ia tentunya merupakan sebab dia masih perawan. Saya jadi berkeinginan menikmati bagaimana rasanya organ intim wanita cewek yang masih perawan sebab selama ini saya cuma berpacaran dan terkait intim dengan wanita yang telah tak perawan dan tak secantik ia.

Sesudah dia selesai mandi, saya berkeinginan seketika keluar dari rumah itu, tetapi sebab hari itu hujan, saya terpeleset dikala memanjat tembok dan menyenggol pot tanaman sampai dia segera keluar dari kamar mandi dengan cuma menutup handuk untuk memandang bunyi apa itu dan segera memergokiku.

“Loh Mas, kok disini, lagi ngapain kau Mas?”.
“Eh.. Emm.. Saya ee.. Lagi manjat tembok tetapi kepeleset”, ujarku berdalih.

Sebab telah tidak bendung memandang tubuhnya yang putih mulus dan wangi itu saya mendekatinya dan tanpa basa-basi segera kusekap mulutnya. Dengan gampang saya bisa meringkusnya dengan mengikat tangannya sebab di daerah itu terdapat banyak tali-tali tambang, kuseret ia ke dalam kamar tidur entah milik siapa. Di situ saya buka ikatannya dan segera kurebut handuknya sehingga dia telanjang bulat.
Jangan Mas, jangan, kita kan tetangga”, dia cuma bisa menangis dan memohon-mohon dikala saya melepaskan seluruh bajuku.
“Emang gue pikirin, saya dah nggak bendung ngeliat tubuh seksi lu!!”, bentakku.

Pistolku yang berukuran 18 cm ini segera tegak menodong ke arahnya. Saya segera menabrak ia. Sebab dia menjalankan konfrontasi terpaksa saya menampar dan sedikit mencekiknya, sebab cuma dengan sistem inilah dia akibatnya bisa lemas dan menyerah tanpa membikin lecet kulit putih mulusnya. Saya mulai menciumi bibir tipisnya dan menjilati wajahnya sambil meremas-remas payudara dan memelintir putingnya, lalu saya menggilas payudara dan menggigiti putingnya.

“Aah.. Aah sakit Mas!”, rintihnya lalu saya mulai meletakkan penisku di atas vaginanya.
“Jangan digituin Mas, ampun Mas”, dia memohon sambil mengeluarkan air matanya.
“Santai aja Mbak, sedap kok”
“Jangan Mas, jangan.. Aacchh.. Aacch.. Uucch sakit.. Ooch!!”, dia menjerit kesakitan dikala saya berupaya keras memasukkan penisku ke dalam vaginanya yang masih tertutup rapat.

Kubalik posisi tubuhnya sehingga dia berlutut dan kutampar-tampar bokongnya sampai memerah, sambil kujilat-jilat bokong mulusnya.
“Wow, bokong Mbak menawan juga, bulet tetapi juga sekal banget”

Dikala hampir kumasukkan penisku ke anusnya tiba-tiba pintu terbuka dan ada orang masuk. Wulan tahu bahwa itu pasti sahabatnya sehingga dia segera berteriak minta bantu. Orang itu mendengar teriakan Wulan lalu segera menuju kamar ini sampai dia kaget bukan main demikian itu juga denganku.

“Hey, sedang apa kamu?”
“Eh.. Mm anu saya..” saya kebingungan menjawabnya.

Wulan sempat lega memandang salah seorang sahabatnya datang. Sahabat pria Wulan itu sempat berkeinginan naik pitam dikala Wulan akan kusodomi. Tapi dikala dia memandang kemolekan tubuh Wulan, dia jadi terdiam sesaat. Mungkin dia juga terstimulus, sebab dikala saya memandang bibirnya dia menyatakan kata “Wow” dengan lirih secara tak sengaja. Tanpa dikira dia lalu pun memberi suatu penawaran kepadaku.

“Kalo lu ngasih saya komponen dari tubuh sexy ini, saya nggak bakalan ngomong ama tetangga sebelah, OK?”
“Oh boleh saja, kita nikmati bareng-bareng aja.” tentu saja saya sepakat dari pada dikeroyok masa.
Ia segera membuka pakaiannya yang telah berair terkena hujan.

“Loh, In kau ini gimana sih, saya ini temanmu” Wulan merasa kecewa dikala dia memandang sahabatnya itu sedang mengeluarkan batang kejantanannya dari CD-nya.

“Iya saya juga tau lu ini temanku, tetapi kan cuman sahabat KKN aja dan selama ini saya senantiasa terstimulus ngeliat tubuh lu dikala ngintip lu mandi, hehe.. he”, ujarnya.

Saya segera melanjutkan kegiatanku tadi. Dikala Wulan masih berpolemik dengan sahabatnya, segera saja kumasukkan penis 18 cm-ku ini ke lubang anusnya.
“Indera, kau ini kurang aj.. Aacchh.. Aach.. Oocch!!” dia menjerit kesakitan.
“Ooch.. Aacch.. Yes wauw biar seret tetapi sedap tenan Lan duburmu!!”, ujarku.

Sahabatnya malah tidak tinggal membisu, dia segera menyodorkan batang genitalianya ke wajah Wulan.“Nah Lan entot nih kontolku, ha.. ha.. ha!!”, dia memaksa membuka mulut Wulan dengan menjambaknya.“Please Indera, please.. mmph.. mmphh!”.Wulan menikmati azab hingga hampir muntah, sebab memang dia belum pernah mengulum penis seseorang. Kugenjot-genjot penisku, sebab saya gembira sekiranya memandang payudaranya bergoyang-goyang.“Aach.. Oocchh.. Yes!!”.

Hasilnya kusemprotkan cairan spermaku ke lubang anusnya. Indra Indera malah turut menyemburkan cairan kentalnya ke mulut Wulan dan memaksanya untuk menelan semuanya dan menjilati sisa-sisa air mani yang masih melekat di penisnya. Lalu kami beristirahat sejenak sambil mengisap rokok dan menonton film porno di ruang tengah. Lalu sahabatnya yang terbukti bernama Indera itu mampir ke kios sebelah untuk membeli vitamin penambah daya dan obat kuat.

Sesudah 30 menit, hari masih hujan lebat sehingga sahabat-sahabatnya yang lain kemungkinan masih akan lama pulangnya. Kami malah meneruskan memperkosa Wulan. Dia menduga penderitaannya telah usai sebab dikala saya menghampirinya, dia telah mengaplikasikan CD-nya kembali. Dia malah kaget dikala saya menghampirinya sehingga dia menjalankan sedikit pemberontakan tetapi tak sukses lalu segera kutampar sampai jatuh dan Indera melepaskan kembali CD-nya.

“Indra sudahi saja Indera, saya telah cape”, mohonnya.
“Hey saya kan belum nyoba organ intim wanita lu tau!”Indera meringkuk tengadah di kasur dan mengangkat tubuh Wulan dengan posisi telungkup menghadap dirinya, dan segera menghujamkan penisnya ke vaginanya.
“Aacchh.. Uucchh.. Sst bantu, udah aja Indera, sakit..!”, rintihnya.

Tanpa kutunggu-tunggu, saya segera turut menunggangi tubuh Wulan dan memasukan penisku ke vaginanya sehingga penisku dengan penis Indera bergesekan dalam satu organ intim wanita sampai lapisan klitoris Wulan robek dan berdarah.

“Aacchh.. Aacch.. Uucch.. Sstt aduuh sakit banget, toloong!!”

Sesudah sekitar 25 menit, Indera menyemprotkan spermanya dahulu lalu mencabutnya, dan tubuh Wulan kubalikkan tengadah. Lima menit kemudian ganti saya yang menyemprotkan cairan hangat dan kentalku. Saya malah lemas dan menindih tubuh seksinya tetapi tak segera mencabut penisku dari vaginanya. Wulan malah juga telah betul-betul lemas tak berdaya.

Sebab hujan telah mulai agak reda, Indera segera mengeluarkan HP-nya dan memotret komponen-komponen vital tubuh telanjang Wulan untuk mengancam Wulan supaya tak membuka mulut terhadap siapa saja. Lalu kami memakaikan pakaiannya. Dikala kemudian 2 orang lagi sahabatnya datang, kami nampak sedang menonton Meskipun bersama. Sedangkan wajah Wulan nampak sedih, mereka tak tidak dan tak mempedulikannya sebab memang karena mereka belum demikian itu akrab karena mereka seluruh berbeda jurusan apalagi baru saling segala ketahui hari.

Tapi ketahui hari kemudian, Wulan akibatnya mengaku terhadap keluarganya bahwa dia dia diperkosa oleh aku dan sahabatnya dikala KKN, sehingga kami malah malah oleh polisi dan dipenjara selama 12 tahun atas pemerkosaan yang kami lakukan ke Wulan.
Share:

Label

Recent Posts

Viewer

Sponsor